Senin, 08 Agustus 2011

Perjalanan Membentuk Sebuah Band (Soemy Poenya)



Berawal dari ajkan seorang teman untuk membuat sebuah Band, waktu itu saya langsung diajak teman menemui seorang guru private musik di kampungnya (daerah singaparna). Sya sama sekali belum mahir bermain gitar, hanya bisa memainkan kunci-kuci standar saja, dan akhirnya saya dikenalkan sama sang Maestro gitar asal singaparna waktu itu hehe..

Eri namanya, dia selalu melahirkan musisi2 lokal tasikmalaya, entah murid yang ke berapa saya waktu itu, tapi sikapnya yang humble dan rendah hati, saya sangat nyaman ngobrol dengannya, dia tidak menganggap saya sebagai calon murid les-nya atau gimana, dia justru menganggap saya seperti sahabat. Hari itu saya langsung diajak ke studionya (Wins Studio), sangat sederhana.. bahkan tidak ada AC di dalamnya sampai2 keringat pun keluar dengan derasnya ketika masuk ke dalam studio, untung ada kipas angin kecil waktu itu sehingga setidaknya sejuk pun menghampiri meskipun hanya sedikit :D

Setelah ngobrol panjang dan rasanya kami sudah kenal cukup lama padahal baru saja berkenalan, akhirnya saya memberanikan diri mengatakan bahwa saya ingin bisa bermain gitar, tidak lama kemudian.. Eri langsung memperlihatkan skill-nya bermain gitar.. (katanya intermezzo).. dan Wuuuuuuaaaaaaaaawwwwwwwwww... (mungkin saya hnya bisa mengekspresikannya seperti itu) sungguh luar biasa... saya baru melihat orang yang bermain selembut dan serapih Eri pada waktu itu, saya langsung termotivasi ingin bisa bermain gitar seperti dia, dan akhirnya kami mulai membicarakan biaya les. Untuk 1bulan (4x pertemuan) awalnya dia (Eri) biasa memberikan harga Rp. 100.000., Busetttttttttt.. bisa dapat uang segitu dari mana pikir waktu itu, tapi teman saya yang mengajak ke tempat Eri untungnya meminjamkan sebagian uangnya, waktu itu saya hanya punya uang Rp. 50.000., dan sisanya minjam dulu.

Alhamdulillah,, registrasi sudah beres, meskipun harus minjam uang kekurangannya, setidaknya dalam bayangan saya waktu itu, tinggal selangkah lagi saya bisa seperti Eri dan beraksi diatas panggung, saya tidak memikirkan berapa uang yang harus saya keluarkan. Ketika semuanya beres, saya disuruh mulai lesnya minggu depan dan akan diajarkan teknik-teknik dasar bermain gitar.

Singkat cerita, saya 3bulan les bersama Eri (Sang Maestro gitar bagi saya), dan hasil selama itu lumayan tidak mengecewakan.. dan Eri juga mengatakan saya sudah cukup menguasai elemen2 dasar bermain gitar tinggal bagaimana saya mengembangkannya sendiri di rumah. Sebenarnya, banyak pengorbanan yang saya alami selama 3 bulan itu, dari mulai harus menjual beras tanpa sepengatahuan ortu untuk bayar uang lees, sampai jatuh bangun naik bus untuk bisa berangkat ke studio.. :D Tidak perlu dicontoh kalu memang hal itu jelek, tapi semua hal butuh pengorbanan untuk kita capai, right? :)

Setelah selesai kursus selama 3 bulan di Wins Studio, saya langsung mengasah skill yang Eri berikan selama mengajrkan gitar, kebetulan saya diajarkan skill Rock karena saya yang memintanya,, hehe. Setelah 2 minggu mengurung diri di kamar, akhirnya seorang teman memberi tahu bahwa akan ada Festival di kampungku yang memang setiap tahun diadakan waktu itu..

Saya hanya punya waktu 2 minggu waktu itu untuk mengumpulkan personil sebelum hari-H. Kebetulan waktu itu saya baru keluar sekolah tingkat atas dan tidak langsung melanjutkan kuliah, so banyak waktu saya habiskan di rumah dan ikut kursus2 apa saja deh, dari mulai bahasa inggris, musik, ma ngetik hehe.. daripada kesel di rumah :P karena waktunya terbatas, saya hanya mengajak teman2 saya di kampung yang memang punya basic bermain musik.

Hari pertama sebelum hari-H, saya ajak pemain bass saya ketika masih aktif bermain bersama grup SARS, kebetulan waktu di SARS dia pegang bass, namun untuk kali ini saya alihkan posisi dia ke Drum karena memang waktu itu sangat sulit mencari pemain drum. Rian namanya, saya menyuruh dia supaya kursus drum selama sisa waktu sebelum hari-H, meskipun dia punya basic bermain drum, kemampuannya masih belum stabil, sering kehilangan tempo dan itu membuat harmonisasi permainan musik kami jadi tidak balance. Hari ke dua, saya masih kekurangan pemain bass dan akhirnya saya menyuruh Rian untuk mencari teman di sekolahnya yang bisa bermain bass. Akhirnya, saya dapat pemain bass. Imam namanya, dia adalah teman satu kelasnya Rian.

Satu minggu kami hanya ngobrol2 tentang event yang sangat akbar bagi kami, karena memang event ini adalah event pertama kami jika jadi mentas waktu itu, jadi wajar jika kami menyebutnya event akbar. Tapi selama satu minggu itu kami hanya ngobrol, tanpa latihan dan mengulik lagu, ya... memang serasa ada yang kurang dari kami bertiga, kami belum mempunyai Vokalis dan pemain Gitar 2, sementara waktu hanya tinggal menghitung hari menuju hari-H. Untungnya, waktu itu saya ingat dengan salh seorang teman di kampung saya yang sempat saya ajarkan bermain gitar, tanpa pikir panjang, saya langsung kontek dia. Sani namanya, dia yang paling muda diantara kami, dan tentu saja saya yang paling tua.. hahaha. Karena wawktu tak terasa hampir mendekati hari-H, saya langsung menyuruh Imam, Rian, dan Sani untuk mencari Vokalis, karena posisi itu yang masih kosong waktu itu.

Sehari kemudian, saya mendapat kabar bagus dari Sani yang mengabarkan bahwa dia sudah dapat teman perempuannya di sekolah yang bisa menyanyi. Dan saya sangat senang waktu itu, akhirnya saya bisa memiliki sebuah band, meskipun waktu itu saya belum tau mau genre apa yang akan kita jadikan kiblat sebagai sebuah band. Ketika bertemu dengan Vokalis kami pertama kali, saya merasa tidak melihat sosok seorang penyanyi dalam dirinya. Katrin namanya, dia sekolah di salah satu SMK swasta di Tasikmalaya, satu kelas dengan Sani pemain Gitar 2. tapi, ketika kita noba ng'jam.. dia sangat agresif... dalam artian, dia sangat bersemangat untuk meminta kami memainkan lagu2 yang si sukainya, di mulai dari U9, Mel Sandy, Nicky Astria, dkk.. padahal waktu itu kami sama sekali belum menguasai banyak lagu, apa lagi lagu3 rock tahun 70-80an. Dari sanalah saya merasa yakin bahwa dia memang sudah sangat berpengalman dalam mengikuti event2 seperti ini. Sejak saat itu, saya jadikan dia sebagai leader di Grup kami, meskipun usianya masih ya.. kalo gak salah masih kelas 1 SMK waktu itu,, hehhehe, tapi saya melihat bahwa pengalaman dan jam terbang dia memang sudah sangat luas...

Setelah ng'jam, akhirnya kami mmbicarakan mau bawa lagu apa nanti di atas panggung, dan yang terpilih adalah lagunya Nicky Astria "UANG" dan Garasi "Diam", terinspirasi dari grup Garasi, kami membuat kan nama band kami yang pada waktu itu spontan keluar dari mulut saya dengan nama "Durasi" karena saya terinspirasi dari singkatnya saya mengumpulkan para personil ini menjadi sebuah Grup band dan bercita2 menjadi sebuah band yang solid meskipun pada waktu itu bernusik hanya kami jadikan sebagai hobi saja.

Singkat cerita, hari-H pun tiba,,, dan akhirnya kami pun bisa merasakan naik pentas musik untuk pertama kalinya. Semua personil merasa gugup, terkecuali sang Vokalis kami,,, karena ternyata, Katrin adalah Vokalis dari grup band "DRY" yang telah mmalang melintang di panggung2 Festival sepriangan timur, dan dia pun telah banyak mendapatkan prestasi2 yang sangt membanggakan dan diinginkan bagi para pemain musik pada waktu itu, yakni menjadi sekelompok juara di ajang Festival Muskik. Singakt saja cerita mengenai "DRY" nya, karena yang akan saya ceritakan adalah "DURASI".

Hari itu, kami dapat nomor urut yang malam, karena acara di mulai dari pagi, sepanjang waktu itu kami merasa gugup, dan ingin rasanya membatalkan penampilan kami, maklum.. band2 yang main dari pagi sampai sore sangat luar biasa bagi saya waktu itu, mereka semua seperti sudah berpengalaman mengikuti event2 seperti ini. Untungnyya, Katrin sang Vokalis menenangkan kami pada waktu itu, ya... dia membuat kami mersa tenang dengan kata2 nya... dia mengatakan "Tenang, Jadilah Durasi... jangan terpengaruh oleh permainan band2 yang lain" dari sanalah saya mersa tenang dan semakin percaya diri dengan kempuan kami yang akan kami tanpilkan ketika malam sudah beranjak.

Dan malam itupun tiba, tepat pukul 20.00 WIB. Durasi pertama kali tampil di atas panggung, dengan tangan dan kaki gemetar.. saya pun langsung memasang Efek dan gitar yan akan saya pakai, saya Vol kan distorsi efek saya agar saya tidak merasa gugup ketika lagu mulai di mainkan. Sebelum kami naik panggung, kami berdoa dan menentukan lagu mana yang akan kami bawakan terlebih dahulu dan kami pun sepakat membawakan lagu Garasi "DIAM" dan kemudian Nicky Astria "UANG". Finally, "A great show" dimulai.... Malam yang tidak akan saya pernah lupakan... Malam puncak perjalanan membentuk sebuah BAND.

THE END

Kamis, 04 Agustus 2011

Abdee Negara "Abdi" "Negara"


Biografi:

Abdee Negara atau populer dengan Abdee Slank, lahir di Donggala, Sulawesi Tengah 28 Juni 1968. Ia adalah seorang gitaris, vokal pendukung, penulis lagu bagi grup musik Slank.

Sementara Slank sendiri adalah grup musik yang selalu eksis menelurkan album-albumnya sejak 1983. Grup ini semula merupakan grup musik yang terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta, yang terdiri Bimo Setiawan (drum), Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal) dan Well Welly (vokal).

Sayang grup ini tidak bisa bertahan dengan formasinya, sehingga berturut-turut terjadi perombakan personil sampai akhirnya terbentuk formasi yang ke-14 pada 1996 dan bertahan sampai sekarang.

Pada formasi terbentuk terdiri, Kaka masuk sebagai vokalis, dengan personel lain terdiri dari Bimbim (drum), Ivanka (bass), Ridho (gitar) dan Abdee (gitar).

Selain itu juga Abdee memproduseri grup band Serieus.

Sukses menjadi gitaris di band Slank, membuat Abdee melirik bisnis meski masih di bidang gitar. Ia meluncurkan produk efek gitar hasil pemikiran dan kreasinya sendiri (Signature Series), yang diberi nama The Eyes.

Andai saya sedang memegang uang, sekarang jyga saya cari efek versi ini, hehe...
Tapi ada salah satu celetukan gitaris Slank ini yang masih saya ingat dan terus menmpel dalam otak saya. Lihat "Bukan Empat Mata" pas nampilin bintang tamu Marshanda dan Abdee Slank?

Pas di suatu season Mas Tukul bertanya mengenai keikutsertaan Abdee Slannk dalam penggarapan Album mini Marshanda, kira2 seperti inilah pertanyaannya., "Kenapa mas Abdee memilih membuatkan lagu mellow untuk Marshanda, padahal mas Abdee adalah seorang Roker?" kemudian Abdee menjawab "Seperti kata Seurieus Band bilang 'Roker juga manusia' hehe"

Ya ya ya ya,,, seorang Abdee negara saja mengaku bahwa dia punya sisi sensitif juga jika ditanya yang mellow2, heu2. tidak ada seorangpun yang bisa menampik bahwa semua orang punya sisi sensitif, baik itu Roker, Ustadz, Kyai, Guru, atau siapapun mereka...

Kesederhanaan dan sikap mengalirnya itu yang saya suka. Tak salah jika saya menjadikan gitaris satu ini sebagai influence saya dibidang musik :)

Karier Musik:

* 1988- belajar teori musik di ILW sambil bermain band dengan Ivan N Flash Band.
* 1990-1997 jadi session player di studio dan panggung
* 1997 akhir, bergabung dengan Slank sampai sekarang.

Diskografi:

* Tujuh (1997)
* Mata Hati Reformasi (1998)
* Konser Piss 30 Kota (1998)
* 999 + 09 1 (1999)
* 999 + 09 11 (1999)
* Ngangkang (2000)
* Virus (2001)
* Virus Road Show (2000)
* Satu Satu (2003)
* Bajakan (2003)
* P.L.U.R (2003)
* Slankissme (2005)
* Since 1983 - edisi Malaysia (2006)

Senin, 01 Agustus 2011

Cristian Gerard Alvaro "El Loco" Gonzales

Christian Gérard Alvaro González atau yang lebih dikenal dengan nama Christian Gonzalez, adalah seorang pesepakbola asal Montevideo, Uruguay, yang dapat berposisi sebagai Penyerang Tunggal dan Penyerang Tengah. Sekarang ia memperkuat tim Indonesia Super League, Persib Bandung. Pada tanggal 3 November 2010 Christian Gonzales resmi menjadi Warga Negara Indonesia dan dapat membela Tim Nasional Sepakbola Indonesia.

Ia adalah salah satu Penyerang yang paling mematikan sepanjang sejarah kompetisi sepakbola Indonesia. Kemampuannya dalam menendang, mencetak gol, penempatan posisi, visi permainan, dan sundulan adalah andalannya. Disamping kemampuannya, ia juga terkenal memiliki fisik yang prima.

Pada saat bermain di Uruguay, pemain kelahiran 30 Agustus 1976 ini ditugaskan sebagai Gelandang Serang. Produktivitasnya kurang baik sampai akhirnya ia hijrah ke Indonesia untuk bergabung dengan PSM Makassar dengan status Free Transfer, dan di plot sebagai Penyerang. Dari sinilah ia membuktikan kualitasnya sebagai seorang penyerang handal.

Pada musim 2006, ia adalah pemain termahal di Liga Indonesia menurut data Badan Liga Indonesia dengan bayaran Rp 1,2 milyar

Setelah menikah, Cristian Gonzalez memiliki paspor Indonesia, istrinya adalah wanita Indonesia bernama Eva Nurida Siregar. Dari pernikahannya, ia memperoleh dua orang anak (Fernando dan Florencia). Ia juga telah mempunyai dua anak hasil pernikahan sebelumnya (Amanda dan Michael).

Kontrovesi

Christian Gonzalez dikenal dengan sikapnya yang temparamental. Sejak pertama kali merumput di Indonesia tahun 2003, dia sudah mendapat hukuman dari Komisi Disiplin PSSI sebanyak lima kali karena perilaku kekerasan terhadap lawan dan pelecehan terhadap wasit, akan tetapi hukumannya hampir tidak pernah dilaksanakan secara efektif karena ketua umum PSSI, Nurdin Halid, yang terkesan melindunginya. Bahkan untuk kasusnya yang ke-5, Badan Liga Indonesia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa ketika hukuman larangan bermain yang seharusnya 12 bulan dibatalkan oleh Nurdin Halid ketika hukuman baru berjalan 3 bulan. [2][3] Hal ini dipertanyakan beberapa pihak, termasuk PSMS Medan yang menyatakan bahwa PSSI telah menghilangkan unsur pembelajaran dan Nurdin Halid sangat pilih kasih dalam memberi ampunan.[4][5]

Berikut daftar kasus Christian Gonzalez :

* Terlibat perkelahian dengan sesama rekan timnya di Sud America, pada tahun 2000. Ia kemudian dikeluarkan manajemen klubnya dengan status Free Transfer.
* Terlibat perkelahian dengan sesama rekan timnya di Deportivo Maldonado, pada tahun 2002. Ia kemudian dikeluarkan manajemen klubnya dengan status Free Transfer.
* Pada putaran kedua Liga Indonesia 2004, Christian Gonzalez memukul pengurus Persita Tangerang di Stadion Benteng. Dia dihukum setahun oleh Komisi Disiplin PSSI, namun bisa merumput kembali ketika hukuman baru berjalan 6 bulan.
* Pada putaran final Liga Indonesia 2006, Christian Gonzalez menanduk penyerang PSIS Semarang, Emanuel de Porras. Dia dihukum sebanyak tiga pertandingan untuk itu, namun tidak pernah dijalankannya.
* Pada tahun 2007, dia meludahi wasit Hidayat ketika Persik Kediri dijamu Pelita Jaya. Dia dihukum sebanyak tiga pertandingan untuk itu, namun tidak pernah dijalankannya.
* Di babak delapan besar Liga Indonesia 2007, dia berkelahi dengan bekPersija Jakarta, Herman Abanda. Namun lagi-lagi hukuman tiga pertandingan yang didapatkannya tidak pernah dilaksanakan.
* Pada bulan November 2008, Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman larangan bermain 1 tahun kepadanya karena memukul bek PSMS Medan, Erwinsyah Hasibuan. Dia mengajukkan banding ke Komisi Banding PSSI, namun bandingnya ditolak, dan Komisi Banding ikut menguatkan sanksi yang diberikan oleh Komisi Disiplin. Akan tetapi pada Februari 2009 dia dinyatakan boleh bermain untuk Persib Bandung setelah Ketua Umum PSSI Nurdin Halid memberikannya pengampunan.

Karier Klub

Sud America

Bergabung dengan Sud America, sebuah klub di Uruguay, Montevidio, pada tahun 1995. Dalam periode 28 bulan, ia hanya tampil sekali dan tidak mencetak gol.

Huracan Ctes

Sud America meminjamkannya ke Huracan Ctes dengan status pinjaman. Ia tampil sebanyak 3 kali dan tidak mencetak gol.

Sud America

Kembali kepada Sud America setelah masa pinjaman yang cukup lama, ia akhirnya beberapa kali dipercaya sebagai starter. Ia tampil sebanyak 12 kali dan mencetak 1 gol.

Deportivo Maldonado

Pada tahun 2000, dengan status Free Transfer, ia berlabuh ke klub barunya, Deportivo Maldonado. Disini ia tampil sebanyak 22 kali dan mencetak 1 gol.

PSM Makassar

Pada tahun 2003, ia bergabung dengan PSM Makassar dengan status Free Transfer. Pada musim tersebut ia mencetak 27 gol dan PSM Makassar menjadi juara kedua Liga Indonesia. Tahun berikutnya ia dikenai skorsing oleh PSSI selama semusim dan didenda Rp 20 juta karena memukul salah seorang petugas Persita Tangerang saat bertanding.

Persik Kediri

Bebas dari skorsing, ia bergabung dengan Persik Kediri dan menjadi juara Liga Indonesia pada tahun 2006. Pada tahun 2008 ia dijatuhi skorsing dari Komdis setelah melakukan tindakan yang tidak sportif. Krisis finansial yang dialami Persik Kediri membuat manajemen Persik harus melakukan rasionalisasi gaji. Gonzalez merupakan salah satu dari beberapa pemain Persik yang tidak setuju atas keputusan tersebut.

Persib Bandung (pinjaman)

Pada 30 Januari 2009, manajemen Persib Bandung mengumumkan bahwa mereka telah merekrut Christian yang mendapat remisi dari Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid. Christian dikontrak dalam status sebagai pemain pinjaman dari Persik Kediri dan akan digaji 60 juta rupiah per bulan oleh Persib Bandung.

Ia memulai debut sebagai starter di Liga Super Indonesia ketika Persib menjamu Persipura di pertandingan yang berakhir 1-1 berkat gol yang juga dicetak olehnya. Ia bermain sebanyak 16 kali di Liga dan mencetak 14 gol, menjadikan Gonzalez sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Super bersama Boaz Solossa dengan 28 gol.

Persib Bandung

Setelah masa pinjamannya di Persib Bandung dan kontraknya di Persik Kediri habis, Ia langsung dikontrak oleh Persib Bandung sebagai pemain tetap. Di pra musim 2009-10, Ia men

cetak gol untuk Persib di Piala Gubernur Jatim.

MARHABAN YA RAMADHAN


Tak terasa sudah ke berapa kalinya saya merasakan bulan penuh berkah ini, menginjak umurs saya sekarang 23 tahun begitu banyak kejadian-keajadian yang saya leawati selama hidup. Tak terasa juga, akhirnya kini saya bias bertemu dengan hari penuh kemenangan yang sekaligus bias saya rasakan di akhir bulan nanti, memang masih jauh membicarakan hari kemenangan, tetapi rasanya hari itu sudah semakin dekat.

Ada hal yang berbeda di tahun ini, ini adalah tahun dimana saya akan menyelesaikan semua urusan akademik saya dan menatap masa depan yang mudah-mudahan cerah untuk mas depan saya, amin…. Tahun ini adalah tahun dimana saya harus berhadapan dengan puncak pendidikan saya, tahun ini adalah tahun dimana saya harus melewati berbagai ujian (akademik) sebanyak dua tahap (Progres dan Sidang). Mudah-mudahan saya bias melewatinya dengan lancer dan penuh barokah.

Tetapi masih ada hal yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya, serasa ada yang masih kurang dan mengganjal dalam hati saya. Sampai hari ini, saya tidak pernah merasakan menikmati hari-hari penuh kemenangan ini ditemani oleh seseorang yang begitu special, meskipun rasanya ingin sekali saya merasakan ada seseorang yang selalu memberikan support dan perhatiannya. Tak pernah sekalipun ku merasakan hal seperti itu terkecuali ketika saya pernah jatuh hati kepada seseorang di luar bulan penuh barokah ini.

Di balik semua itu, bulan Ramadhan adalah bulan penuh ampunan, barokah, nikmat, hidayah yang Alloh s.w.t berikan kepada kita selaku umat muslim yang menjalankannya. Semoga, di bulan Ramadhan kali ini, khususnya saya, bisa diberikan kesabaran dan kelancaran dalam menjalani setiap detik, menit, jam, dan hari selama bulan suci ini.

Selamat menunaikan ibadah puasa teman2, mohon maaf jika ada kata atau sikap yang pernah menyinggung perasaan kalian!

MARHABAN YA RAMADHAN

BERBAGAI BAKAT YANG DIMILIKI SISWA MA JIDRIS ASSALAM


MA JIDIRIS ASSALAM terletak di sebelah timur pusat kota Tasikmalaya. Alamat lengkapnya di Pager Gunung, Purbaratu. Tidak banyak yang tahu memang tentang sekolah ini, bahkan bisa dibilang tidak ada yang tahu terkecuali masyarakat yang tinggal di sekitar sekolah tersebut. Tetapi, saya selaku pengajar di sekolah tersebut, merasa bangga memiliki siswa yang dikaruniai berbgai bakat pada siswa2-nya.
DEDE namanya, meskipun saya sudah 2 tahun lebih mengajar di yayasan tersebut, saya tidak hafal dengan nama siswa ini, yang saya tahu hanya nama pangggilannya “DEDE”. Sebenarnya dia bukan asli orang purbaratu, dia berasal dari Sodong (daerah selatan Tasikmalaya). Orangnya super PD abissss,,, bahkan ketika tahun lalu dia baru diresmikan sebagai siswa baru MA Jidris Assalam, saya dibuat malu olehnya,, hehe.. tapi saya tidak menjadikan hal itu sebagai kenakalan anak remaja, karena pada saat itu saya memang benar2 malu ketika tidak bisa menjawab pertanyaannya mengenai sebuah hadist yang ia tanyakan kepada saya, dan akhirnya dia sendiri yang menjawabnya. Ya,,, sebuah hadist, memang itu bukan bagian saya, saya memang tidak terlalu hafal mengenai Qurdist, bukan berarti saya jarang mengaji… tetapi pendalamannya.. sementara dia yang memang keluaran pesantren di daerahnya.. Qurdist adalah makanan sehari-harinya. Puncaknya, ketika kemarin saya diundang sebagai panitia PERMATA di sekolah tersebut, saya merasa terkagum-kagum, bakat ceramahnya sungguh di luar perkiraan saya, mungkin tidak kalah dengan penceramah2 yang biasa mengisi pengajian mingguan atau bulanan,, hehe.. semoga. Tetapi, pada kesempatan itu, saya semakin sadar bahwa siswa2 MA Jidris Assalam memang memiliki banyak bakat yang terpendam.
NENO, sama seperti DEDE.. sampai saat ini saya tidak tau nama aslinya siapa,, hhehehe jangan ditiru! Tetapi, sejak saat ospek pun dia sudah memperlihatkan bakatnya di bidang tarik suara. Ketika itu, saya sengaja membawa sebuah gitar kopong ke sekolah untuk hiburan semata dan meminta partisipan dari anak2 untuk menyumbangkan lagu yang mereka hafal, tak di sangka, ketika neno tampil kedepan, saya merasakan suara yang begitu indah dan memiliki ciri khas tersendiri, itulah Neno, murid saya yang paling saya banggakan, karena memang dunia saya di bidang musik. Sempat terpikir oleh saya untuk mengikut setakan Neno pada perlombaan tarik suara antar sekolah pada saat itu, tetapi karena memang jarang diadakannya perlombaan seperti itu, saya tidak bisa apa2,, karena jika saya mengikut sertakan dia dalam perlombaan tarik suara yang bersifat umum, saya tidak bisa memakai kas sekolah dan saya sendiri tidak mempunyai biaya untuk mensponsori dia. Memang sayang bakat dia yang harus terpendam.
Mungkin, dari dua gambaran diatas sudah bisa membuktikan bahwa siswa saya di MA JIDRIS ASSALAM memang meiliki berbagai bakat yang mereka miliki, dan Alhamdulillah.. setidaknya mereka sudah menunjukannya kepada saya, meskipun “belum” mempunyai kesempatan untuk menunjukannya keluar.. semoga saja, mereka mempunyai kesempatan dan terus termotivasi untuk bisa memperlihatkan bakat yang mereka memiliki.