Berawal dari ajkan seorang teman untuk membuat sebuah Band, waktu itu saya langsung diajak teman menemui seorang guru private musik di kampungnya (daerah singaparna). Sya sama sekali belum mahir bermain gitar, hanya bisa memainkan kunci-kuci standar saja, dan akhirnya saya dikenalkan sama sang Maestro gitar asal singaparna waktu itu hehe..
Eri namanya, dia selalu melahirkan musisi2 lokal tasikmalaya, entah murid yang ke berapa saya waktu itu, tapi sikapnya yang humble dan rendah hati, saya sangat nyaman ngobrol dengannya, dia tidak menganggap saya sebagai calon murid les-nya atau gimana, dia justru menganggap saya seperti sahabat. Hari itu saya langsung diajak ke studionya (Wins Studio), sangat sederhana.. bahkan tidak ada AC di dalamnya sampai2 keringat pun keluar dengan derasnya ketika masuk ke dalam studio, untung ada kipas angin kecil waktu itu sehingga setidaknya sejuk pun menghampiri meskipun hanya sedikit :D
Setelah ngobrol panjang dan rasanya kami sudah kenal cukup lama padahal baru saja berkenalan, akhirnya saya memberanikan diri mengatakan bahwa saya ingin bisa bermain gitar, tidak lama kemudian.. Eri langsung memperlihatkan skill-nya bermain gitar.. (katanya intermezzo).. dan Wuuuuuuaaaaaaaaawwwwwwwwww... (mungkin saya hnya bisa mengekspresikannya seperti itu) sungguh luar biasa... saya baru melihat orang yang bermain selembut dan serapih Eri pada waktu itu, saya langsung termotivasi ingin bisa bermain gitar seperti dia, dan akhirnya kami mulai membicarakan biaya les. Untuk 1bulan (4x pertemuan) awalnya dia (Eri) biasa memberikan harga Rp. 100.000., Busetttttttttt.. bisa dapat uang segitu dari mana pikir waktu itu, tapi teman saya yang mengajak ke tempat Eri untungnya meminjamkan sebagian uangnya, waktu itu saya hanya punya uang Rp. 50.000., dan sisanya minjam dulu.
Alhamdulillah,, registrasi sudah beres, meskipun harus minjam uang kekurangannya, setidaknya dalam bayangan saya waktu itu, tinggal selangkah lagi saya bisa seperti Eri dan beraksi diatas panggung, saya tidak memikirkan berapa uang yang harus saya keluarkan. Ketika semuanya beres, saya disuruh mulai lesnya minggu depan dan akan diajarkan teknik-teknik dasar bermain gitar.
Singkat cerita, saya 3bulan les bersama Eri (Sang Maestro gitar bagi saya), dan hasil selama itu lumayan tidak mengecewakan.. dan Eri juga mengatakan saya sudah cukup menguasai elemen2 dasar bermain gitar tinggal bagaimana saya mengembangkannya sendiri di rumah. Sebenarnya, banyak pengorbanan yang saya alami selama 3 bulan itu, dari mulai harus menjual beras tanpa sepengatahuan ortu untuk bayar uang lees, sampai jatuh bangun naik bus untuk bisa berangkat ke studio.. :D Tidak perlu dicontoh kalu memang hal itu jelek, tapi semua hal butuh pengorbanan untuk kita capai, right? :)
Setelah selesai kursus selama 3 bulan di Wins Studio, saya langsung mengasah skill yang Eri berikan selama mengajrkan gitar, kebetulan saya diajarkan skill Rock karena saya yang memintanya,, hehe. Setelah 2 minggu mengurung diri di kamar, akhirnya seorang teman memberi tahu bahwa akan ada Festival di kampungku yang memang setiap tahun diadakan waktu itu..
Saya hanya punya waktu 2 minggu waktu itu untuk mengumpulkan personil sebelum hari-H. Kebetulan waktu itu saya baru keluar sekolah tingkat atas dan tidak langsung melanjutkan kuliah, so banyak waktu saya habiskan di rumah dan ikut kursus2 apa saja deh, dari mulai bahasa inggris, musik, ma ngetik hehe.. daripada kesel di rumah :P karena waktunya terbatas, saya hanya mengajak teman2 saya di kampung yang memang punya basic bermain musik.
Hari pertama sebelum hari-H, saya ajak pemain bass saya ketika masih aktif bermain bersama grup SARS, kebetulan waktu di SARS dia pegang bass, namun untuk kali ini saya alihkan posisi dia ke Drum karena memang waktu itu sangat sulit mencari pemain drum. Rian namanya, saya menyuruh dia supaya kursus drum selama sisa waktu sebelum hari-H, meskipun dia punya basic bermain drum, kemampuannya masih belum stabil, sering kehilangan tempo dan itu membuat harmonisasi permainan musik kami jadi tidak balance. Hari ke dua, saya masih kekurangan pemain bass dan akhirnya saya menyuruh Rian untuk mencari teman di sekolahnya yang bisa bermain bass. Akhirnya, saya dapat pemain bass. Imam namanya, dia adalah teman satu kelasnya Rian.
Satu minggu kami hanya ngobrol2 tentang event yang sangat akbar bagi kami, karena memang event ini adalah event pertama kami jika jadi mentas waktu itu, jadi wajar jika kami menyebutnya event akbar. Tapi selama satu minggu itu kami hanya ngobrol, tanpa latihan dan mengulik lagu, ya... memang serasa ada yang kurang dari kami bertiga, kami belum mempunyai Vokalis dan pemain Gitar 2, sementara waktu hanya tinggal menghitung hari menuju hari-H. Untungnya, waktu itu saya ingat dengan salh seorang teman di kampung saya yang sempat saya ajarkan bermain gitar, tanpa pikir panjang, saya langsung kontek dia. Sani namanya, dia yang paling muda diantara kami, dan tentu saja saya yang paling tua.. hahaha. Karena wawktu tak terasa hampir mendekati hari-H, saya langsung menyuruh Imam, Rian, dan Sani untuk mencari Vokalis, karena posisi itu yang masih kosong waktu itu.
Sehari kemudian, saya mendapat kabar bagus dari Sani yang mengabarkan bahwa dia sudah dapat teman perempuannya di sekolah yang bisa menyanyi. Dan saya sangat senang waktu itu, akhirnya saya bisa memiliki sebuah band, meskipun waktu itu saya belum tau mau genre apa yang akan kita jadikan kiblat sebagai sebuah band. Ketika bertemu dengan Vokalis kami pertama kali, saya merasa tidak melihat sosok seorang penyanyi dalam dirinya. Katrin namanya, dia sekolah di salah satu SMK swasta di Tasikmalaya, satu kelas dengan Sani pemain Gitar 2. tapi, ketika kita noba ng'jam.. dia sangat agresif... dalam artian, dia sangat bersemangat untuk meminta kami memainkan lagu2 yang si sukainya, di mulai dari U9, Mel Sandy, Nicky Astria, dkk.. padahal waktu itu kami sama sekali belum menguasai banyak lagu, apa lagi lagu3 rock tahun 70-80an. Dari sanalah saya merasa yakin bahwa dia memang sudah sangat berpengalman dalam mengikuti event2 seperti ini. Sejak saat itu, saya jadikan dia sebagai leader di Grup kami, meskipun usianya masih ya.. kalo gak salah masih kelas 1 SMK waktu itu,, hehhehe, tapi saya melihat bahwa pengalaman dan jam terbang dia memang sudah sangat luas...
Setelah ng'jam, akhirnya kami mmbicarakan mau bawa lagu apa nanti di atas panggung, dan yang terpilih adalah lagunya Nicky Astria "UANG" dan Garasi "Diam", terinspirasi dari grup Garasi, kami membuat kan nama band kami yang pada waktu itu spontan keluar dari mulut saya dengan nama "Durasi" karena saya terinspirasi dari singkatnya saya mengumpulkan para personil ini menjadi sebuah Grup band dan bercita2 menjadi sebuah band yang solid meskipun pada waktu itu bernusik hanya kami jadikan sebagai hobi saja.
Singkat cerita, hari-H pun tiba,,, dan akhirnya kami pun bisa merasakan naik pentas musik untuk pertama kalinya. Semua personil merasa gugup, terkecuali sang Vokalis kami,,, karena ternyata, Katrin adalah Vokalis dari grup band "DRY" yang telah mmalang melintang di panggung2 Festival sepriangan timur, dan dia pun telah banyak mendapatkan prestasi2 yang sangt membanggakan dan diinginkan bagi para pemain musik pada waktu itu, yakni menjadi sekelompok juara di ajang Festival Muskik. Singakt saja cerita mengenai "DRY" nya, karena yang akan saya ceritakan adalah "DURASI".
Hari itu, kami dapat nomor urut yang malam, karena acara di mulai dari pagi, sepanjang waktu itu kami merasa gugup, dan ingin rasanya membatalkan penampilan kami, maklum.. band2 yang main dari pagi sampai sore sangat luar biasa bagi saya waktu itu, mereka semua seperti sudah berpengalaman mengikuti event2 seperti ini. Untungnyya, Katrin sang Vokalis menenangkan kami pada waktu itu, ya... dia membuat kami mersa tenang dengan kata2 nya... dia mengatakan "Tenang, Jadilah Durasi... jangan terpengaruh oleh permainan band2 yang lain" dari sanalah saya mersa tenang dan semakin percaya diri dengan kempuan kami yang akan kami tanpilkan ketika malam sudah beranjak.
Dan malam itupun tiba, tepat pukul 20.00 WIB. Durasi pertama kali tampil di atas panggung, dengan tangan dan kaki gemetar.. saya pun langsung memasang Efek dan gitar yan akan saya pakai, saya Vol kan distorsi efek saya agar saya tidak merasa gugup ketika lagu mulai di mainkan. Sebelum kami naik panggung, kami berdoa dan menentukan lagu mana yang akan kami bawakan terlebih dahulu dan kami pun sepakat membawakan lagu Garasi "DIAM" dan kemudian Nicky Astria "UANG". Finally, "A great show" dimulai.... Malam yang tidak akan saya pernah lupakan... Malam puncak perjalanan membentuk sebuah BAND.
THE END